Tinta Biru

Dear Hiu'nata Aku rindu kamu Disetiap doa ku selipkan salam dan rindu untukmu   Ku katakan kepada yang Maha memberi cinta, aku sayang padamu, aku ingin dirimu, semoga kamu selalu dalam lindungan-Nya,  Entahlah, apakah ku salah? Sejujurnya masih menyimpan harapan untuk kau yang disana. Harapku yang ingin kau merindukan aku sebagaimana aku kepadamu Dear Hiunata  Aku sayang padamu  Ingin selalu membersamai mu dalam duka dan bahagia kita Semoga Tuhan menyatukan sekeping hati agar ia dapat saling melengkapi  Dear Hiunata  Ini bait puisi untukmu  Yang aku tulis dipagi yang sunyi Dan masih tanpa sapamu  Aku resah hiunata, tanpa kabarmu aku gundah Hiunata. Apakah aku sudah jatuh terlalu dalam hatimu Bila burung-burung telah hinggap diatas kapal layarmu, dia akan mengatakan padamu jika ada seorang gadis yang sedang setia menunggu kau berlabuh di pelabuhan terakhirmu, dihatinya..,....,,,,, 

Saat kau hadir dalam hidup ku, merubah warna hitam menjadi biru Tak mengerti apa yang ku rasa Tapi ku tahu ini cinta yang jika aku memikirkan ia, samacam membelenggu rindu dan lagi semakin hari membuat ku dilema Aku tak pernah tahu jalan cinta yang Allah beri, namun kehadiran mu suatu anugerah Ilahi yang harus aku syukuri Entahlah, aku masih tak mampu memahami yang ku rasa kini Bertanya pada bayangan yang ada di cermin. Apakah ini takdir cinta ku? Perjalanan hati akan terhenti di hatimu  Menjadi kan kamu raja dalam hatiku Apakah kamu satu yang di cari hati selama ini, ah sudahlah biar saja aku menunggu jawaban  Sungguh Kau buat aku merasa menjadi satu-satunya yang kau ingin, kau mampu luluhkan kerasnya hati, tulus sayang mu yang kau beri membuat ku percaya. Kamulah yang terakhir