Bayangan
Bayangan, Langkahku mengikuti bayangan, semakin aku dekati ia, bayangan itupun semakin jauh. Ahh biarlah, karena langkahku teramat letih untuk mengejar bayangan yang semu namun penuh rindu. Sejenak saja, aku ingin melupakan bayangan itu, lalu aku putuskan sore ini duduk di taman dekat dermaga Hung Hom Hong Kong. Angin dingin merasuk ke dalam sukma, lalu tubuh ini menggigil kaku. Aku membuka buku diary bersampul memerah muda, setidaknya akan ada tulisan tangan yang memaknakan rasa, satu kata, dua kata untuk menghangatkan kalbu yang lama beku. Sendiri disini, hanya aku seorang. Sedangkan riuhnya dermaga menjadi alunan musik paling merdu di penghujung senja. Lalu dingin begitup setia menutupi wajah alam. "Ternyata kamu disini,?" Tanyanya setelah duduk di sampingku. "Sebenarnya aku ingin terus mengikutimu. Namun kakiku telah lelah." "Kamu salah jika bersikeras mengikutiku, karena aku adalah bagian dari dirimu. Namun kejarlah cahaya, maka bayangan yang akan ...