Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 4, 2017

Cahaya Di Balik Senja

Dalam cerita ada sebuah makna, melantunkan sebuah lukisan untuk mencatat sebuah cerita. Tak ada alasan bagi sang senja untuk mengakhiri semua cahayanya di sore hari, sang senja terdiam ketika matahari tak lagi menyinari secara penuh untuk pertanda akhirnya sang senja.  Cahaya dibalik senja terukir ketika tak ada lagi mentari, berfikir kapan sang senja akan tertawa kembali melihat cahaya matahari dipagi hari. Bukan senja yang ada dalam himpitan cahaya mentari pagi, tetapi langit biru yang berubah menjadi warna jingga untuk membentuk sebuah senja.   Senja, tempatku mengajarkan arti sebuah kehidupan, karna senja mengingatkanku pada-Nya. Senja yang membawaku pergi dari kenyataan pagi hingga siang. Senja yang membawaku mengakhiri semua yang ada untuk berkata pada sebuah langit dan senja yang akan menyapaku dalam kehidupan.   Aku berfikir terkadang kapan ada rasa saat itu, kapan saatnya membagi sebuah derita misteri kehidupan kepada sang senja. Aku terbuka pada senja...

Neraka Berpenghuni Malaikat

Dari kemiringan gunung aku tergerus oleh amukan skuadron-skuadron angin. Membuatku meruntuh dan terjatuh disisi hantu memori-memori tak menentu. Aku muak lalu berteriak.... Gema beriak lalu berkembang biak.... Lantas, kukokohkan kaki dan mencoba berlari.... Cepat, pesat, melewati hutan lebat lalu terpintah-pintah menuju ambang darat. Dari ufuk tebing aku tersaput oleh hantaman dinding-dinding air. Membuatku tenggelam dan mengaram kedalam masa-masa yang kelam. Aku menuju ke dasarnya yang liat. Membuatku menggeliat. “Rupanya : Ini neraka berpenghuni malaikat”  karya; Prayogo