Aku Dan Sebuah Cerita

Ya Allah. Aku tidak mau menjadi alasan kenapa perempuan itu menangis? Sesungguhnya aku juga wanita, punya naluri yang sama. Mohon tunjukan kebenaran yang nyata Ya Rabbi.

Aku tidak mau menjadi perusak hubungan orang lain. Sesungguhnya yang aku tau sekarang, cinta membuatakan mata hati ku. Ada rasa ingin memiliki dia, tanpa tahu dan mengenal jauh siapa dirinya. Entahlah kenapa begini? 

Ya Rabbi, hati ini resah. Begitu gundah. Peluk jiwa ini Ya Rabb, Engkau Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bimbing hati ini. Agar dia terus belajar dan memahami arti cinta yang tulus. Memberi tanpa meminta balasan. Ajari aku redha Ya Rabb, berikan kekuatan untuk ku. 

Sesungguhnya aku telah ada di jalan Hijrahku. Ya Rabb, aku mengharap ini; Engkau akan menjatuhkan cintaku pada jodohku, hingga aku tidak merasa terluka pun tersakiti. Tapi nyatanya Engkau menguji hatiku. Menjatuhkan cintaku pada dia yang bukan jodoh ku. Agar aku belajar memaknai, rasa sakit membuat ku lebih tegar, lebih dewasa. 

Aku sangat kecewa, aku tersenyum dalam lara. Tak ingin ada satu pun yabg tahu hatiku kembali luka. Tapi sudahlah ini sudah merupakan suratan dari Sang Maha Cinta. 

Aku hanya ingin bilang; 
Aku jatuh cinta padanya. Iya dia? 
Rasa ini datang begitu saja tanpa ku minta. Tapi sayang, ada wanita lain yang punya rasa yang sama untuk dia. 

Aku tidak tahu, apa yang ada dalam hati dia sosok yang aku pikirkan sekarang. Apa dia menyayangiku? Atau dia mencintai perempuan itu? Entahlah. 

Dia mengatakan padaku. Bahwa dia tidak dengan siapa-siapa. Jomblo lebih tepatnya. Tapi mengapa hati tak percaya. Hatiku meragukan kejujurannya.! 

Aku cemburu? Ya itu benar. 
Tapi aku tak punya hak untuk itu, dia hanya menganggapku sebagai teman biasa, tak lebih. Cemburu pun aku tidak berhak. 

Malam ini aku di kerumuni rasa bersalah. Perempuan itu terlihat menangis di sudut malam. "Dia milik ku, kenapa kamu tega menghancurkan mimpiku bersamanya?" Katanya tersampaikan oleh desahan angin malam. Jelas sekali di daun telingaku. Ini lebih menyakitkan dari pada tertusuk pedang tajam. 

Aku tak bisa berkata apa-apa. Hanya bisa mendengarkan hujatan darinya. Perempuan itu menangis. 
"Kenapa kau lakukan ini padaku? Kenapa? Apa kah kamu tidak punya hati?" Katanya, lagi-lagi terdengar bersamaan dengan kebisingan kota beton. 

Andai sekarang aku bisa hadir di hadapan wanita itu. Akan ku bawa dia laki-laki yang di cintai hati, sosok yang sama dengan yang ada di hati perempuan itu. 

Gelembung lamunan membentuk sebuah film, itu terlihat nyata, dimana aku, dia dan perempuan itu di pertemukan. 
Dia yang dicintai hati tetap santai. Iya dia tetap santai, seolah tidak terjadi apa-apa. 

"Ada apa ini?" Tanyanya tenang. 
"Siapa dia,?" Tanya perempuan itu. 
"Dia Nikma, wanita yang mencintaiku." Jawabnya sembari menatapku. Tersenyum tapi sedikit.  
"Kamu tega, kamu anggap apa aku selama ini?" Tanya perempuan itu lagi sembari menangis. 
"Jangan menangis, hapus air matamu." Kata laki-laki yang di cintai hati seraya tangannya menghapus air mata perempuan itu yang berhasil membuatku cemburu. 

Mereka terlihat mesra dan serasi. Aku tersenyum menahan tangis. Hati sudah bergemuruh bagai ombak yang sedang mengamuk. Aku mundur pelan, tapi tanganku di tarik olehnya. 

"Maafkan aku, Nik." Katanya. 
"Jangan minta maaf, Di. Aku yang seharusnya minta maaf. Jaga dia, semoga kalian bahagia." Kataku lalu berjalan pergi. Tapi langkahku terhenti karena lagi-lagi tanganku di tarik olehnya. 

"Terima kasih buat cintanya." 
"Terima kasihlah pada Allah, dia yang telah mengatur semua ini. Aku hanya memerankan scenario-Nya."
"Aku melukaimu," 
"Tidak masalah, karena hal ini yang mengajari hati menjadi lebih kuat. Sabar."
"Aku tidak akan melupakan perjuanganmu untuk ku," 
"Never mine, Di. Jaga dia. Jangan buat dia menangis lagi." Kataku. Lalu bersegara pergi. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Ke 6

Doyan Jual Mahal! Cewek Leo adalah Zodiak Yang Sulit Ditaklukan.

Cita dan Dendam