Sebuah Cerita

Lama tidak menulis cerpen. Iya rasanya rindu dan bahkan menurutku ada yang kurang saat aku off dari blogg ku. Namun pada bulan november 2016 yang penuh berkah ini, aku ingin menulis tentang sebuah kisah cinta rumit. Cinta lama yang dalam minggu terakhir ini hadir kembali sekadar menanyakan kabar.  Aku bertemu dengannya lagi setelah sekian tahun lost kabar, bejauhan, tak bertegur sapa, dan asing. Entah mengapa tiba-tiba menjadi dekat yah katakan dekat, di buat gampangnya! 

Dulu sih aku memanggilnya Capt Jack. Karena waktu sekolah tahun 2011 dirinya mengidolakan pemain film Pirates of the Caribben, captain Black Pearl: Jack Sparrow, aku pernah nonton film tersebut  dengan dirinya sepulang sekolah dulu, tepatnya di Bioskop Mandala 21. Nonton ga cuma berdua tapi bawa temen sekampung, haha! 

Dan setelah sekian lama tak beradu pandang, akhirnya bisa duduk santai seperti dahulu walau mungkin sudah banyak yang berubah. Perubahan dia juga banyak, tapi aku tau hatinya 
Tetaplah sama. Kita sudah janjian tiga minggu sebelum hari H, mengingat cafe langganan dulu, dan disitulah kita kembali bertemu untuk pertama kali setelah sekian tahun menghindar dan menjauh. 

Awalnya aku datang terlambat, karena tadi di JLN Pancir ban spedah motorku bocor, alakhir aku berjalan kaki menuju cafe kurang lebih lima belas menit. Sesampainya di cafe aku langsung berjalan menuju meja nomer 17, meja yang ada di lantai atas paling pojok, seketika aku mengingat masa itu, masa sekolah yang tak terlupa. 

"Hai Captain Jack,?" Sapaku seraya menyalaminya. 

"Seperti biasa telat," katanya nyengir.

"Telat 17 menit, lebih 7 detik," tukasku seraya melihat jam tanganku. Lalu dia tertawa. 

"Boleh duduk kan?" Tanyaku mengawali pembicaraan. 

"Silahkan," jawabnya ramah. 

"Kau tambah manis," gumamnya, seraya meninggikan alis.

"Dan kau tambah punya jenggot, ku pikir kamu sudah jadi Habib." 

"Haha kamu, iya Habibnya ikan-ikan di laut." 

"Well, kamu mau makan apa?" Tanyaku.

"Seperti biasa,"jawabnya seraya menyerahkan buku menu kepadaku. 

Masih ku ingat, di cafe ini merupakan. Langganan kita makan dulu, hampir dua hari sekali aku dan dia datang kemari menghabiskan waktu, terutama makanan dan minuman favorite kita. Jus melon dan martabak telur special. 

Banyak hal yang kita bicarakan, banyak. Ketawa terbahak-bahak dan sempat beberapa saat diam. 

"Kamu kuliah di luar negeri?" Tanyanya setelah beberapa saat hanyut dalam hening. 

"Aku mengejar mimpiku disana, walau sejujurnya, mimpiku itu telah jauh pergi dariku." 

"Salut," 

"Kamu sendiri gimana?" 

"Bulan lalu uda wisuda, sekarang tinggal nunggu aja."

"Banyak free timenya dung,?"

"Haha nggak juga, terkadang masih sibuk membimbing junior." Katanya seraya meneguk jus melon.

"Begitu ya,"

"Aku besok kembali ke solo, oh iya, gimana kamu sama dia,?" Tanyanya seraya menatap wajahku. 

"Dia siapa?" Tanyaku balik, seperti orang gagu.

"Yang itu," 

"Anyway kamu juga apa kabar sama Bu Polwan itu?" Tanyaku balik.

"Nah kan malah balik tanya,?" Gumamnya nyengir. 

"Serius," lanjutku. 

"Ng.. Yah untuk saat ini aku nyaman jomblo," katanya mantap. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Ke 6

Doyan Jual Mahal! Cewek Leo adalah Zodiak Yang Sulit Ditaklukan.

Cita dan Dendam