BMI Cerdas
Oleh Reporter Cantik dari medura "Nhenk Djaiem"
Awal awal menyusuri Hong Kong aku sangat kagum pada orang orang yang berorasi, hingga membuat audiensnya tampak terngangah, manggut-manggut kepala.
Dua tahun kemudian aku melakukan percobaan, dari sekedar bertanya hingga akhirnya nyemplung dalam barisan massa, dari awalnya sekedar mencari informasi hingga akhirnya berkecimpung dan berorganisasi.
Pelan tapi pasti kebanggaan itu sirna bersama perjalanan masa, kekagumanku berubah menggelinding pada titik jenuh dan muak.
Aku tau ini tidak terjadi pada semua orang tapi kenyataan yang kutemui 85% adalah berbicara demi mencari muka, bersuara demi keuntungan pribadi dan golongan. Berorasi berdasarkan hafalan teori, dan lalu kemudian massa itu mengganggukan kepala hanya karena kekuatan intonasi bahasa bukan karena pemahaman.
Sejak saat itu aku mundur dan bersuara untuk nuraniku, sekali lagi insan kritis bukanlah seonggok raga yang mudah di intimidasi seperti layaknya kerbau peliharaan, insan yang keritis adalah dia yang berani bersuara untuk mempertanyakan apa yang tidak dia pahami bukan sekedar bertindak demi menyenangkan pribadi ataupun golongan.
Jujur dengan kenyataan, akan membuatmu mampu berdiri gagah dan bersuara di hadapan seribu masa, dari pada sekedar pandai berbicara karena hafalan teori yang mengkaburkan jiwa kritismu.
Kejujuran akan menjadikanmu orang yang berarti tanpa harus melahirkan teori provokasi.
#Salampergerakan
#BMIcerdas
Awal awal menyusuri Hong Kong aku sangat kagum pada orang orang yang berorasi, hingga membuat audiensnya tampak terngangah, manggut-manggut kepala.
Dua tahun kemudian aku melakukan percobaan, dari sekedar bertanya hingga akhirnya nyemplung dalam barisan massa, dari awalnya sekedar mencari informasi hingga akhirnya berkecimpung dan berorganisasi.
Pelan tapi pasti kebanggaan itu sirna bersama perjalanan masa, kekagumanku berubah menggelinding pada titik jenuh dan muak.
Aku tau ini tidak terjadi pada semua orang tapi kenyataan yang kutemui 85% adalah berbicara demi mencari muka, bersuara demi keuntungan pribadi dan golongan. Berorasi berdasarkan hafalan teori, dan lalu kemudian massa itu mengganggukan kepala hanya karena kekuatan intonasi bahasa bukan karena pemahaman.
Sejak saat itu aku mundur dan bersuara untuk nuraniku, sekali lagi insan kritis bukanlah seonggok raga yang mudah di intimidasi seperti layaknya kerbau peliharaan, insan yang keritis adalah dia yang berani bersuara untuk mempertanyakan apa yang tidak dia pahami bukan sekedar bertindak demi menyenangkan pribadi ataupun golongan.
Jujur dengan kenyataan, akan membuatmu mampu berdiri gagah dan bersuara di hadapan seribu masa, dari pada sekedar pandai berbicara karena hafalan teori yang mengkaburkan jiwa kritismu.
Kejujuran akan menjadikanmu orang yang berarti tanpa harus melahirkan teori provokasi.
#Salampergerakan
#BMIcerdas
Komentar
Posting Komentar