Paragraf Akhir

Capter 20
Paragraf Akhir 
-Nikita-

Begitu cepat kah senja berlalu,? 
Sedang hati masih ingin berlama menikmati keindahan-nya, namun memang kau harus pergi meninggalkan sore. Membiarkan sang Malam hadir membawa kegelapan. Dan 
Dengan harapan sang rembulan akan bersegera menerangi gelap yang begitu pekat. 

Ini paragraf akhir cerita ku dan dia. 
Mungkin ada kelanjutannya, bisa jadi tidak,! Entahlah.
Karena aku hanya seorang hamba-Nya. Tidak akan pernah tau apa saja rencana-rencana-Nya. 
Cukup seluruh cinta yang ku punya,   ku serahkan pada Ilahi, biarkan Dia yang menjatuhkan cinta  ku itu kepada sesiapa yang di kehendaki-Nya untuk menjadi pangeran ku di dunia sampai nanti di Surga-Nya. 

Egois sekali aku, apabila hati terus seperti ini. Memaksa dan berambisi. 
Aku istighfar. Apa yang telah ku lakukan ya Rabb.? Mungkin Tuhan baru saja menampar ku, 
Iya dengan cara dia menguji ku, membuat hati merasa benar-benar jatuh cinta. 

Setelah intropeksi diri, iya hari ini. Minggu, 10 Januari 2016. Aku menghadiri undangan acara Pengajian dari salah satu Majalah berbahasa indonesia di Hong kong. Setelah itu fikiran kembali cerah, pun diri merasa terlahir kembali. “Aku harus berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Itu harus.!” Bisik hati menyemangati diri.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Mencintai sosok lembut seperti dia adalah anugerah bagi diriku, aku merasa hati sudah menemukan obat yang di butuhkan. Selepas ini. Harap ku, hati bisa tertata dan bersih. Berfikir sebelum bertindak dan menyaring setiap rasa sebelum ku telan dan menyakiti tenggorokan. 
itu bukan hanya sekedar Doa pun harapan. Semoga setiap ujian-Nya  yang telah ku lalui menjadi berkah, dan aku mampu mengambil Hikmah. Tanpa adanya cerita jatuh cinta, hati tidak akan terketuk untuk berubah. 

Sekarang aku di sini, di Bawah langit perantauan Hongkong, benar-benar berjuang untuk mewujudkan mimpi yang telah aku tulis untuk masadepan. 
Kala aku jatuh cinta, dan rasa itu tak perlu terjamah, karena ku tau belum saatnya aku merasa bahagia bersama cinta. 

Sudah ku torehkan goresan tinta disini, tentang aku yang terperangkap bersamaan dengan aksara yang merajut akan rindu, haus akan kasih. Dan rasa yang pernah takut akan jatuh cinta. 
Semua benar-benar terjadi, apa yang di tulis begitu nyata. 
Dia adalah hal yang tidak mungkin yang selalu ku semogakan di hadapan-Nya. 
Di setiap sujud malam ku,  ketika cinta bertasbih menggema begitu indah menyebutkan asma-Nya, saat itu pula hati menyelipkan satu nama teman setia.

Cinta karena Ilahi memang begitu sempurna, dia akan selalu terjaga dalam kasih dan cinta-Nya.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Aku tidak tau, bahkan masih tak mengerti. Apakah rasa ini fatamorgana? Atau memang sudah dasarnya, Ilahi telah menjatuhkan cintaku ke dalam hati dia  yang paling dalam, 

Ahhh entahlah,
Biar Allah saja yang menyelesaikan masalah di hati ini.
Aku percayakan segala sesuatu kembali kepada-Nya. 
Dan itu harus.!!
❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Masih di paragraf akhir, aku tuliskan puisi untuk dia yang aku maksut,

Wahai kau yang namanya ada di hati, 
Jauh di mata, dekat di Doa.
Itu kau dan aku.  
Jika memang sudah Takdir-Nya kau dan aku kan bersama, 
Pun  kau ada di ujung dunia, kita akan tetap bertemu dan bersatu
Cinta karena Ilahi lebih indah dari segalanya, bukan?
Tak bisa di dapatkan dengan harta, 
Tak akan bisa di rayu hanya dengan rupa

Cinta karena Ilahi seribu satu di dunia
Jika  kau telah menemukannya perjuangkan ia, 
Apabila sudah milikmu simpan dia di dalam Qalbu..

Karena Allah aku mencintaimu. Ku tulis kan surat rindu dari sepotong kata di akhir senja, 
ku bingkis dengan sepotong Ayat Syahadat. ku kirim kan pada kepakan sayap Malaikat Cinta.

Apabila telah sampai kepada kau yang di maksut hati, tidak perlu kau membalas surat rindu ini, aku hanya ingin kau membacanya lalu mengerti makna tentang Halaqah cinta kita

Malam ini seusai aku Sholat Istikharah, telah  ku kirimkan surat cinta dalam rindu yang telah ku kirim lewat Doa dan akan disampaikan oleh Makaikat Cinta-Nya untuk kau.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

“Aku bukanlah orang yang baik, tapi aku sedang belajar menjadi manusia lebih baik. 
Masalalu sangat kelam, hitam dan gelap bagai malam. 
Kau hadir mengambarkan masadepan sebiru awan di lukisan langit ciptaan-Nya. 
Kau kirimkan sepotong kata di akhir senja  melalui Doa mu, 
Terimakasih telah menjadi puisi ku, 
Terimakasih telah hadirkan warna biru di langit cintaku, 
Terimakasih karena mu aku bisa mengenali hati ku, lebih bersabar dan memahami apa yang sebelumnya tidak ku fahami. Terimakasih untuk segalanya yang begitu indah seperti kilau cahaya senja yang membentang. Mencintai mu bukan lah sebuah kekecewaan pun penyelasan. 
Tapi anugerah terindah dari Sang Maha Cinta, aku syukuri itu. Aku terlalu cepat jatuh cinta, That is true, tapi memang kau orang yang pantas untuk di cintai. Namun hati tak dapat di paksakan, biar ia begini adanya. Terimakasih kau telah membuat ku merasa menjadi wanita yang begitu istimewa.! Hanya ini yang bisa ku tuliskan di Paragraf Akhir.” 


Jadi endingnya gini, biar perasaan yang pernah ada hanya sebuah cerita yang kita abadikan dalam novel. Toh kita tidak tau kan apa rencana-Nya di masa yang akan datang.

Apa yang aku tulis ini berdasarkan firasat hati, bisa dikatakan perasaan ku yang menulis. Bukan pikiran yang hanya sekedar berimaginasi untuk menuliskan cerita fiksi.!!!!! 

Huufffff, pikiran ku campur aduk sekarang. Aku tidak tau kenapa? Entah lah. Ada rasa takut untuk kehilangan cinta yang ku rasa indah sekarang. Takut kalo aku tak bisa memeluk dia, mengenggam erat tangannya, takut untuk kehilangan dia selamanya dan membiarkan kenyataan menjauhkan ku dari dirinya.

But anyway. Sekarang aku jalani saja dengan hati 
Ku serahkan kembali kepada Sang Ilahi. 
Udah gini aja cerita hati.
Terimakasih kamu
Terimakasih Teman,
Terimakasih Sahabat. 

Salam Pena
Nicma Faneri



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Ke 6

Doyan Jual Mahal! Cewek Leo adalah Zodiak Yang Sulit Ditaklukan.

Cita dan Dendam