This is Cinta
Ya Allah, dia itu sangat nyebelin, nyebelin aja, nyebelin banget.
Gimana ga nyebelin, setiap detik waktu aku mikirin dia, semacam kangen gitu.
Setiap hari aku terus mencoba anggap segalanya biasa,
Eh
Malah jadi tambah luar biasa.
Nyebelin kan,?
Parahnya lagi,
Aku gak bisa jauh darinya.
Pingin deket terus dengan dia
Ga bisa tanpanya.
Ini lebih dari nyebelin.!
Dia sangat nyebelin
Dan aku tetap sayang. Uufff Tired Vroh.
Aku selalu cari cara, dan jalan bagaimana caranya aku bisa nglupain dirinya. Menganggap kalo aku gak pernah kenal sama dia,? I need the reason.
Segalanya kayak ngipi.!
Sepertinya aku telah terhipnotis oleh cinta itu sendiri.
Padahal udah sangat jelas dia menolak cintaku. Yups, sadar lah, kan aku ini cewek cablak dan ga alim. Bukan selera dia.
Ngenes,!
Tapi ya begitulah, sekali cinta emang tetap cinta. Sulit move on nya kalo udah jatuh terlalu dalam.
Menyulitkan hari ku. Gegana terus. Dan aku sudah di pastikan telah mengidap penyakit Hati yang sangat serius, dan harus segera di obati kalo tidak akan membunuh ku.
Tanpa pikir panjang, aku langsung cari jalan, tanya langsung ke si dia. Tersangka yang sudah membunuh hati ku dengan sangat lembut.
Eh.
"Dodi aku sedih," Chat terkirim.
"Kamu kenapa Nik.?"
Ahh dia selalu tanya gitu. Ga ada pertanyaan lain apa,!
Nyebelin, tapi aku sayang.
"Dodi, aku sedih banget."
"Sedih karena?"
"Karena nulis cerita kemaren itu. Aku kayak kebawa gitu."
"Ya gak apa-apa sedih, tapi jangan sampai berlarut lama,"
Ya Allah, apa dia itu emang gitu ya? Gak pernah peka. Atau memang dalam hatinya sudah ada wanita yang lebih baik dari ku,?
Entah,
Ya Rabb. Semoga Engkau memberiku jalan untuk keluar dari perasaan sulit ini. Amin
"Kau tau Dodi, ada rasa di dalam hati, tenggorokan pun seakan habis menelan duri. Sakit. Rasa itu hadir setiap detik dan menyiksa ku."
"Mintalah pertolangan-Nya. Tanyakan pula kepada Sang Maha Mengetahui. Dia yang lebih memahami."
"ðŸ˜.!"
"Kok malah sedih?"
"Udah ga kok, Insya Allah tidak akan lagi sedih. Tergantung diriku maunya gimana."
"Jangan biarkan kesedihan mengalahkan semangatmu,"
Jujur, ingin ku tanyakan kepadanya. Apa dia sayang padaku,?
Tapi ku rasa pertanyaan itu belum saatnya. Atau biar waktu yang menjawab segala pertanyaan hati.
Komentar
Posting Komentar