Pove and olviv
Katagori: cerpen
~Special for you~
Saat jauh darinya terasa hati sunyi tiada tara. Banyak rintangan dan cobaan sungguh memberatkan jiwa. Di ujung kesunyian yang menyayat luka. Di antara yang datang mendekat, sungguh hanya dia yang mampu memikat, senyumnya melukis warna pelangi di sanubari. Aku tetap sabar di tepi pelabuhan sunyi ini. Akan ku sambut ia melabuhkan kapalnya di dermaga terakhirnya di sini. menunggu dengan sabar, berdoa dan yakin, hanya itu yang bisa ku lakukan. Terkadang aku merasa bahwa setia nya akan pudar ketika ia berlabuh di dermaga lainnya.
Cinta jarak jauh atau LDR (Long Distance Relationship) suatu hubungan yang sulit di lalui dengan baik, banyak rintangan dan cobaan yang harus di lalui dua sejoli yang terjalin dalam kisah-klasik LDR, rasa cemburu sering datang menghalau kepercayaan, Kesetiaan setiap kali menguji ke dua belah pihak. Banyak perdebatan dan pertimbangan, namun jika ke dua sejoli dapat sama-sama saling mengimbangi semua berjalan dengan lancar, bahkan semakin tambah romantis berdua. Rasa kangen pun akan menumpuk menjadi gunung.
Aku pribadi sedang mengalami hal ini, pacarku seorang cadet. aku sering menyebutnya dengan kapten Jack, sebutan itu sudah menjadi kebiasaan ku ketika aku sedang marah padanya. Teringat kejadian empat tahun yang lalu, sebelum aku merantau ke Kairo. Tepatnya pada tanggal 14 february 2011, hari itu adalah anyversary ku dengan nya yang ke tiga tahun, specialnya dia ngajak aku ngerayain di rumahnya saja, nonton film baru yang bertema “Jack Sparrow (Pirates Of The Caribbean).”
Pujaan hatiku ini, kalau sedang nonton acara kesukaan dia, jangankan aku pacarnya, orang tua nya pun tidak di gubris. Di biarkn begitu saja.
Pacarku adalah tipe cowok yang cuek, sedikit kaku dan kurang romantis. Sikapnya dingin namun penyayang banget hhmm. Paling tidak bisa melihat aku menangis. Selama pacaran dia tidak pernah memberikan aku setangkai bunga, coklat dsb, kecuali hari ulang tahunku dan anyversary kami, dia tak pernah lupa ngasih aku kado. Dalam hari-harinya dia sosok tidak suka bosa-basi, bercanda pun juga ada waktunya, mungkin karena dia sudah terbiasa dalam pendidikan yang ia jalani waktu itu, jadi kebiasaan itupun di tunjukan kepada siapa saja yang dekat dengan nya, termasuk aku. Kalau hatiku sangat sebal dengan sikap super kaku nya. seketika juga aku berkata “siap.. kapten jack,” dengan suara tegas dan sedikit lantang. Dia tertawa seraya mencubit pipiku.
Adalagi hal yang membuatku mencoba semakin sabar dengan nya. Ketika ia sibuk dengan study nya. Tidak ada waktu buat pacar, dan aku pun harus mengerti tidak berharap dan menunggu sms darinya “selamat pagi, atau sudah makan belum dsb.” biasanya pagi sebelum ia study kirim pesan singkat “i love u.” Di lanjutkan malam jam 22.45wit. Beberapa kali obrolan langsung ngucapin. “Din, time to sleep, love u,” dan aku harus fahami dia sudah ngantuk dan lelah.
Punya pacar yang super sibuk itu banyak rintangan. Namun ada juga hikmah nya. Seperti halnya Tuhan sedang menguji kesetiaan hati. Tak pernah aku mempermasalahkan hubungan LDR dengan pujaan hati. Aku jalani saja semua dengan ikhlas karena sudah merupakan anugerah yang perlu di syukuri.
Kembali ke laptop. Kenangan valentine days 14 february 2011
Jam 10.00wib. Kebetulan ia mendapat surat izin pulang dari asrama selama 1 minggu, alhamdulillah tepat di hari valentine ;) . Nanti malam bisa ketemu dan dating bareng dia. Apalagi malam ini aniversary kami yang ke tiga tahun. Baru saja aku akan mengirim sms, dia sudah terlebih dahulu, jodoh memang tidak kemana ya, ku buka sms darinya senyum lebar tertera dalam rona ria di wajahku.
“Dinda, happy anyversary, moga semakin sayang ke aku” sms di terima.
“Iya kanda. Semoga kanda juga semakin sayang ke aku ya, semoga pula semakin saling melengkapi ke depan, amin.” Sms terkirim.”
“Amin, happy valentine days juga din.”
“Iya nda,”
“Night time kita ketemu,”
“Dimana nda?”
“Aku tunggu kamu di cafe almi can you go there for me?”
“Terus?”
“Nanti saja terusnya ya din wkwkwk ;) ”
“See u deh,! :P ”
Malam bertabur bintang, suasana hangat penuh cinta. Kata-kata para pujangga. Berpidato di penjuru dunia. “Happy valentine days, time to say one thousands wonderful love for beloved <3 ;) ."
Begitu pula malam ini aku ingin mengungkapkan seribu kata menajubkan tentang cinta untuk kekasihku. Ku buka lemari baju, bingung harus memakai baju warna apa,? bahkan sampai lelah sendiri berganti pakaian berkali-kali namun tidak ada yang membuat aku nyaman. "Ting… " suara bunyi sms di hp ku. Nama Kapten jack muncul di layar. Ku buka sms darinya.
"Din, Jangan lama-lama ya, aku sudah nunggu di cafe," sms di terima.
"Cepet banget nda," sms terkirim.
"Time is love din, lebih cepat lebih baik,!"
"Masih bingung mau pakai baju apa nda?"
"Simple saja, pakai baju apapun aku tetap cinta."
"Maaf ya kapten jack, aku Tidak punya uang receh,"
"Tenang nona, kan masih ada uang kertas,"
Ku putuskan memakai celana panjang dan kaos merah. Tepat pukul 19.20wit aku tiba di cafe, dia duduk di sebelah utara. Dari jauh ia melambaikan tangan nya padaku. Bergegas aku menghampirinya.
"Terlambat dua puluh menit," katanya seraya mencium keningku.
"Maaf kapten, jalan nya macet," jawabku mantap seraya duduk di sampingnya.
Ia mengeluarkan kotak kado pink dan bunga mawar merah sederhana, memberi bunga untuk yang pertama kali, itu saja hasil minta di pekarangan kebun paman nya. Namun Seperti apapun kado darinya bagiku sangatlah istimewa.
"Thanks ya nda," kataku seraya mendekap tubuhnya.
"Din, tidak bisa bernafas nih!" Katanya seraya tertawa.
Aku pun tak mau kalah dengan nya. Aku juga punya kado untuknya, satu kotak kado berwarna merah dan bunga mawar putih sekalipun bunga nya plastik. Tidak ada stok bunga fresh di hari cinta seperti sekarang.
"Apa ini isinya?" Tanya nya seraya menatapku prnuh rasa sayang.
"Buka saja," jawabku meyakinkan.
"Bukan kecoak atau apakan?"
"Kapten jack. Buka sajalah tidak usah tawar-menawar!" Seruku sengit.
"Huh, awas ya ngerjain aku!" Tukasnya.
"Kaptenn jack…"
"Siapp.."
Dia ragu untuk membuka kado itu. Trauma dengan kado ulang tahun nya kemarin, aku membuatnya takut. Pacarku satu ini tidak pernah takut dengan makhluk seperti apapun, kecuali binatang yang naman nya, "kecoak," jangan bilang deh padanya mengenai kecoak. Aku juga heran padanya, mengapa ia takut dengan kecoak? Makhluk jinak itu. Sedang ular yang berbisa malah di buatnya sahabat. Ia membuka kado dariku.
"Makasih ya jam tangan nya." Katanya sembari memeluk ku.
"Iya sama-sama, tetapi maaf nda, jam tangan nya tidak bermerek," kataku pelan.
"Dinda, apapun pemberian darimu adalah suatu yang sangat istimewa yang harus aku syukuri." Jawabnya mantap.
"Eh, gantian kamu dunk yang membuka kado," tambahnya menyuruhku membuka kado darinya.
"Ini bukan ular kan?" Tanyaku.
"Memang mau di kado ular?" Tanya nya balik.
"Jangan bilang deh!"
"Kalau aku ularnya?" Tanya nya seraya tertawa.
Komentar
Posting Komentar