Keputusan Dia Nahkoda Cintaku

Jika dia orang yang kamu suka adalah sosok yang sulit di taklukan, don't give up. Cukup simple: Buatlah dia tertawa. Ketika tertawa, dia bahagia. Ketika bahagia, dia nyaman. Nyaman adalah pintu menuju suka. Dan setelah suka kau akan masuk ke dalam kehidupannya, lalu dia akan memberikan sayangnya padamu, setelah itu dirimu ada pada tempat yang special di hatinya, bahkan mungkin cinta dan setianya akan jadi milikmu, dan kalo itu sudah terjadi jangan pernah tinggalkan dia. 

Tapi nyantanya semua kebalik.
Hatiku sulit di taklukan, sekali ada yang mampu, maka itu hanya sebuah permaian dia saja. Benarkan Pay?

I always said: this the last. Tapi nyantanya, semua itu itu bohong. Aku masih saja kembali, mampu membuat cerita dari awal lagi. 

Kali ini kita harus bicara empat mata. 
Aku kamu. Hubungan ini harus ada kejelasannya Pay,? Kau tahu kalo aku atau kamu bukan lagi anak SMP!

Aku selalu bertanya padamu? Sejauh apa kamu mencintai aku? Mampukah mempertahankan aku, dan pertanyaan itu juga ku pertanyakan pada hatiku. 

Ketika semua tak lagi sama, mungkin jalan terbaik adalah perpisahan, karena diantara kita sulit sekali untuk menjadi satu. Karena hanya ada satu pihak saja yang selalu mengalah, dan itu aku. Sadangkan kamu, selalu ambigu.

Well. Sabar pasti ada batasnya pay. Aku bisa saja 1000x sabar, tapi ketika aku lelah aku akan benar-benar don't care.!
Mungkin saat ini adalah waktu yang tepat untuk kita bicara dengan hati. Cukup ikuti  apa di isyaratkan hatimu.
Karena hati dia lebih jujur dari pada pikiran.

Mungkin tulisan ini akan panjang, berkisah tentang kejelasan suatu hubungan. Jangkar dilepaskan atau tetap di ikat di dinding kapal. Itu keputusan mu, i just follow your choice and decision. Aku yakin kamu adalah nahkoda cinta ku yang terbaik, tahu akan pedoman, mengerti rute mana yang harus di tuju. Aku tahu pay, kamu lebih memahami dari pada ku. 

You always said:?"Aku sayang kamu,"

"Aku bukan hanya sayang, aku sudah cinta ke kamu." Kataku. 

Lalu apa yang membuat hubungan kita selalu dingin,? Karena kita ngga pernah terbuka satu sama lain. Kamu selalu menutupi kesalahan ku. Aku juga selalu menutupi kesalahan kamu. Sedangkan disekeliling kita banyak sekali PHO-perusak hubungan orang. 

Whatever. Aku percaya padamu.
Apapun keputusan mu, itulah yang terbaik untuk kita. 

Kau tahu pay,? Aku suka sama keindahan laut, angin yang menyejukan itu, atau ombak yang melengkapi inspirasi. Dan badai yang memberikan tantangan dan menguji nyali. 

Tapi ada yang tidak aku suka dari semua hal yang berkaitan dengan laut. Kau pasti tahu kan? 
Pelabuhan? 
Aku benci dengan pelabuhan,
 disana riuh sekali pay, karena pelabuhan merupakan tempat paling bodo', tempat  sandarnya kapal untuk sejenak lalu pergi lagi. 

Anyway. 
Kita harus ngobrol sekarang. 
Walau cuma melalui Line, whatever. Penting kita bicara empat mata.

"Hubungan kita akan berakhir dimana?" Tanyaku. 

"Jangan serius, serius to,?" Guraumu seperti biasa, 

"Aku mohon kali ini aku bicara serius dan lagi ngga minat bercanda.!" Seruku.

"Ok, hubungan kita akan berakhir bahagia yang pasti. Dengan izin Allah SWT, dan bismillahirahmanirahim. Saya terima nikah dan kawinya," 

"Ngapusi," lanjutku.

"Why not.!" Serunya.

"Tapi,"

"Ngga pakek tapi."


"Tapi aku sakit terus kayak gini pay,?" Kataku pelan.

"Jelaskan padaku apa yang membuatmu sakit.?" Tanyanya.

"Aku cemburuan. Aku cemburu pada mereka wanita-wanita yang ada disekeling mu. Aku merasa sakit melihat itu semua, aku baperan, aku egois. Kata kata ku kayak anak kecil yang butuh perhatian dan itu membuat mu lelah dan sakit. Aku nggak bisa dewasa. Aku kayak gini, engga pantas mendampingimu."

"Aku sayang kamu. Aku ingin bersamamu, aku tidak perduli apapun yang menghalangiku untuk memilikimu selama-lamanya, dan mereka wanita yang ada disekelilingku sama sekali tidak membuat diriku berpaling darimu, dalam pikiran dan jiwa ini, sudah atas nama mu."

"Pay, aku sakit setiap hari. Aku lelah."

"Mau mu gimana?"

"Aku ingin bisa belajar lebih dewasa sebelum membersamaimu." 

"Apakah kamu inginkan kita putus,?" Tanyanya sedikit membentak mungkin  sedang kesal padaku.

"Itu keputusanmu." Jawabku.

"Ya udah, kita sahabatan aja tapi romantis. Aku sayang kamu, don't leave me." 

Jadi hubungan kita berakhir dalam persahabatan yang romantis. 
Semangat ya bro. Don't give up, jangan menyerah pada apapun itu, jalan kita masih panjang, keputusan untuk bersahabat itu lebih baik pay, kita lebih fokus dengan cita-cita, kamu fokus dengan pendidikan mu, dan aku fokus dengan pendidikan ku pula. Setidaknya kita sama-sama berjuang sebelum dipertemukan dan di persatukan dalam ikatan yang halal. 

Satu lagi, kalo emang jodoh, langsung nikah aja ga usah pacaran. Dan kalo udah nikah kamu harus pensiun jadi pelaut, jangan lagi jadi nahkoda kapal, uda ganti provesi jadi papah dan harus antar jemput anak kesekolah.  Karena di luar sana sangat bahaya untuk dedek. Hehe 
I'll miss u sayang ku, ❤️💐 ku tunggu kamu di perbatasan waktu. 




 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Ke 6

Doyan Jual Mahal! Cewek Leo adalah Zodiak Yang Sulit Ditaklukan.

Cita dan Dendam