Hold My Hand
Saat malam menyapa dunia. Disitu kau dan aku duduk berdua ditempat berbeda, dengan jarak yang begitu jauh sejauh mata memandang. Namun palah artinya jarak, apabila kau selalu terasa dekat, mengenggam tanganku erat, memeluk ku hangat.
Terkadang kita mulai menyadari kesunyian malam membungkus rindu-rindu kita. Sedangkan kesendirian menyanyikan lagu cinta menina bobokkan kita dimalam langitnya yang tanpa lukisan bintang, hambar.
Aku tahu dia sibuk, sangat sibuk. Nggak ada waktu banyak buat menemaniku. Tapi itu tak masalah, asal ada setia dan percaya itu bagiku tanpa hadirnya pun dia tetap ada dihati. Aku memanggilnya pay, popeye. Karena dia seorang
pelaut. Di bulan juni ini dia layar ke dubai lalu turun nyusun skripsinya. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya. Sahabat hati yang tak pernah meninggalkan aku. Always in my heart.
Dan sepagi ini dia uda miscall. Iya hari masih buta, pukul 04:00 AM. Sedangkan di Indonesia pukul 05:00 Wib.
"Pagi, liv? Stop galau. Semangat, keep spirite always positive thinking be strong women." Sms diterima. Aku langsung telfon dia.
"Assalamualaikum." Telfon diangkat.
"Wa'alaikum salam." Sambutku.
"Uda bangun?" Tanyanya.
"Udah pay, mau sholat subuh."
"Jangan galau wae to,"
"Enggaklah pay, aku hanya menghayati novel aja."
"Are you sure?"
"Yeah, i'm sure."
"Nanti siang aku layar,"
"Great. Good bless u. Allah always be with u. Jangan lupa baca doa dulu sebelum layar."
"Siap ndan. Kamu sibuk apa di bulan ini, jangan bilang sibuk nulis novel,"
"Iya sibuk nulis novel, hahha"
"Oh makanya nge-galau mulu!" Guraunya.
"Hahaha, hold my hand,"kataku.
"Mau?"
"Iya,"
"Are you oke?"
"Not really,"
"Jangan bersedih, aku dihatimu. Dan tak akan. Membiarkanmu berlarut dalam sedih." Ujarnya.
"I know. Kamu itu akan selalu datang when i feel hurt dan rapuh."
"Maafin aku liv, tak bisa menemanimu kini."
"Hei, jangan minta maaf pay. Kamu kayak gini slalu di dekatku ga pernah pergi aku uda seneng. Dan alhamdulillah." Kataku setelah beberapa saat diam.
"Thanks liv. Tak akan ku temui wanita sepertimu. Tak akan ku dapatkan rasa cinta ini jika aku berpaling dan pergi."
"Haha gombal mukiyone.!!"
"Hehhe, aku tutup dulu ya telfonnya. Doakan jadi sandar di Hong Kong biar aku bisa memelukmu, dan mengenggam erat tanganmu."
"Iya semoga sandar. Amin."
"Take care by your self my olieve." Katanya lirih.
"Careful pay. Allah bersamamu."
"Assalamualaikum," katanya.
"Wa'alaikum salam." Telfon ditutup. Hp ku peluk erat.
Komentar
Posting Komentar