Menikah Atau Tetap Jomblo?

Aku adalah perempuan yang berjalan dengan caraku sendiri, tidak suka jika ada orang lain yang mengendalikan hidupku, mungkin ada beberapa segelintir manusia yang datang mencoba untuk melakukannya padaku, dan aku menghargai itu mungkin aku menyayanginya dengan segenap hatiku. Dan aku sangat bersyukur dan senang jika setiap waktu Tuhan memberiku peluang yang baik supaya aku tidak pernah lupa untuk belajar dari pengalaman, pun aku tidak ingin menyerah ketika aku dalan ke adaan jatuh. Di setiap perjalananku tapaki jejak-jejak kehidupan ada beberapa hikmah yang temukan berserta pengalaman. Ada pahit, manis dan bahkan racun yang harus ku telan. Tapi aku tidak akan membiarkan apapun  menyakiti diriku berlama-lama. 'Cause I love my self more than everything.
**
Oh iya, di bulan Agustus seharusnya aku merdeka lahir batin tapi nyatanya tidak, yang biasanya aku bertingkah seperti badai kini yang harus ku lakukan adalah berubah menjadi manis seperti anak kucing. Tak bisa ku pungkiri bahwa di musim panas tahun 2017 yang seharusnya menjadi tahun "successful of the first goals of me." Tapi berubah menjadi musim dingin yang menegangkan atau bahkan setara dengan mengerikan. Apa yang aku tulis, apa yang aku rencanakan seoalah menjadi debu yang tak ada harganya.

Whatever.! Lupakan penat itu, sekarang aku ingin fokus pada satu hal.
Dilamar cowok yang ga aku cintai.? Gimana sih rasanya kamu di ajak nikah sama orang yang ga kamu cintai,? Lebih dari sekadar ga adil. Ga adil jika aku harus menerimanya karena kasian, ga adil juga jika aku menolaknya dan mematahkan hatinya. Itu pasti sakit. Dan aku sudah tau bagaimana sakitnya.

Tapi setiap keputusan akan melahirkan solusi dan jawaban terbaik. Dan untuk yang ke enam kalinya aku menolak cinta serius dari seorang laki-laki baik, tapi belum ku rasakan ada tanda-tanda yang hadir itu jodohku, my heart can't fall in love with them, i feel so numb. Mungkin belum waktunya saja. Dan yang ke enam ini adalah sosok laki-laki yang sangat baik, teman lamaku. Tapi perasaanku padanya tak lebih dari sekadar teman biasa. Aku juga tidak tau kenapa dia mengatakan itu tadi pagi. "Aku tidak ingin membuat drama dengan cowok sebaik dirimu, Ga."
***

"Nic,? Marry me?" Tanyanya di telfon.

"What,? Kamu masih nglindur deh,?" Kataku seraya tertawa mencoba santai.

"Serius jawab iya atau tidak.?"

"Bahas yang lain aja ya,?"

"Iya atau tidak,?" Tanyanya, suaranya berasa mendobrak pintu hatiku, maksa wkwkkw.

"Tidak." Jawabku mantab.

"Tidak,? Sesimple itu,?"

"Ga, Aku benar-benar ga pengen mikir itu dulu sekalipun aku sering nulis tentang hati yang patah atau bahas status jomblo. Jauh dari hatiku yang terdalam aku ga ingin terikat secara serius. Hidupku ini masih berantakan. Belum pantas. Akupun tidak tau apa mauku? Apa yang aku inginkan.? Misiku masih belum selesai."

"Pahamlah, Nic. Aku ini apa sih. Ndak punya apa-apa yang bisa membuatmu bahagia."

"Mas Yoga,? Lu habis makan apa sih kok jadi gitu ngomongnya. Denger ya. Bahagia itu disaat kita mencintai dan di cintai, bahagia itu saat kita bisa menerima ke adaan. Aku itu ga pernah beda-bedain orang, Ga. Aku bisa deket dengan siapapun itu tanpa mengajukan syarat."

"Heleh.. prettt.!!"

"Jadilah sahabat yang baik. Selanjutnya biar Allah yang tentukan. Bukankah DIA adalah yang Maha pembolak-balik hati,?"

"Baiklah. Tapi bolehkah aku menunggumu,?"

"Ga, jangan menungguku. Kamu harus berjalan dengan kesibukanmu. Kamu harus memberikan kesempatan untuk hatimu menemukan wanita baru yang lebih baik dariku."

"Seperti yang kamu inginkan Nic."



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Ke 6

Doyan Jual Mahal! Cewek Leo adalah Zodiak Yang Sulit Ditaklukan.

Cita dan Dendam