When I am with You
Pagi
ini
masih
penuh
dengan
kejadian
tadi
malam......
.
Tanpa ku sadari
Seseorang telah hadir menyelinap masuk ke dalam mimpiku, dia tersenyum padaku dengan tatapan yang sama misteriusnya, lalu dia dan aku berjalan menyusuri lorong waktu di tengah gelap-gulintanya malam. Seseorang itu berjalan menyamaiku, menyeimbangi gerak candaku, lalu di persimpangan jalan kami melihat malam mulai undur diri dan berganti pagi. Sesingkat inikah mimpi?
"It's the end for us?" Tanyaku seraya memeluknya. Dia melepas pelukanku berlahan, melengkungkan kedua tangannya di leherku. Kami bertatapan mata, entah aku menyukai matanya aku menemukan cinta di atas cinta di dalamnya.
"Apakah kamu melihatnya telah berakhir,?"
"Aku tidak pernah melihat sesuatu yang berakhir darimu, kecuali kamu yang membuatnya berakhir." Kataku seraya melepaskan tanggannya. Dia tersenyum aku tidak.
"Aku tidak akan mengakhirinya, nona. Selama aku mampu." Katanya seraya mengusap pipiku lembut.
"Aku sayang kamu,"
"Dan aku lebih sayang.."
Namun pada akhirnya dia mengatakan: malam telah undur diri, nona. Pertemuan ini begitu singkat bukan? Tapi aku senang sebab malam telah memberikanku kesempatan untuk menikmati perjalanan singkat seraya mengenggam tanganmu tanpa berniat mengenggam hatimu pun aku telah bersedia menceritakan beberapa kisah yang membuatmu terkekeh hingga ngilu, tentang si singa yang baik namun tidak pernah bisa mengendalikan dirinya, atau tentang si cicak yang rela memutus ekornya sendiri demi bertahan hidup.
Namun kau tau, nona.? di saat pagi telah bertahta, kau harus bangun dari mimpimu. Tak perduli siapa kau di masa lalu, siapa kau di hari ini, siapa kau di mass depan, just do the best for your life. Lihat disana, matahari tersenyum ria, berbahagialah dan lupakan cerita perjalanan singkat kita semalam.
ini
masih
penuh
dengan
kejadian
tadi
malam......
.
Tanpa ku sadari
Seseorang telah hadir menyelinap masuk ke dalam mimpiku, dia tersenyum padaku dengan tatapan yang sama misteriusnya, lalu dia dan aku berjalan menyusuri lorong waktu di tengah gelap-gulintanya malam. Seseorang itu berjalan menyamaiku, menyeimbangi gerak candaku, lalu di persimpangan jalan kami melihat malam mulai undur diri dan berganti pagi. Sesingkat inikah mimpi?
"It's the end for us?" Tanyaku seraya memeluknya. Dia melepas pelukanku berlahan, melengkungkan kedua tangannya di leherku. Kami bertatapan mata, entah aku menyukai matanya aku menemukan cinta di atas cinta di dalamnya.
"Apakah kamu melihatnya telah berakhir,?"
"Aku tidak pernah melihat sesuatu yang berakhir darimu, kecuali kamu yang membuatnya berakhir." Kataku seraya melepaskan tanggannya. Dia tersenyum aku tidak.
"Aku tidak akan mengakhirinya, nona. Selama aku mampu." Katanya seraya mengusap pipiku lembut.
"Aku sayang kamu,"
"Dan aku lebih sayang.."
Namun pada akhirnya dia mengatakan: malam telah undur diri, nona. Pertemuan ini begitu singkat bukan? Tapi aku senang sebab malam telah memberikanku kesempatan untuk menikmati perjalanan singkat seraya mengenggam tanganmu tanpa berniat mengenggam hatimu pun aku telah bersedia menceritakan beberapa kisah yang membuatmu terkekeh hingga ngilu, tentang si singa yang baik namun tidak pernah bisa mengendalikan dirinya, atau tentang si cicak yang rela memutus ekornya sendiri demi bertahan hidup.
Namun kau tau, nona.? di saat pagi telah bertahta, kau harus bangun dari mimpimu. Tak perduli siapa kau di masa lalu, siapa kau di hari ini, siapa kau di mass depan, just do the best for your life. Lihat disana, matahari tersenyum ria, berbahagialah dan lupakan cerita perjalanan singkat kita semalam.
Komentar
Posting Komentar