YOU and I
Hanya puisi yang mampu melukiskan semuanya. Sementara pelukan adalah ketenangan paling dalam; rumah bagi seluruh rasa cemas dan ketakutanku.
Aku dan dia itu..
hmmm??
Bersamanya itu kayak api dan air. Tom And Jerry. Debat terus, tapi kalo pas kita marahan, ga enak banget. Dia yang lebih sering bikin aku bete'. Dia juga yang bisa bikin aku istimewa, dia juga yang membuat hujan dari air mataku dan juga dia yang membuat senyum merekah di bibirku.
Dia itu misterius, romantis, nyambung. Pokoknya aku sama dia itu uda cocok. Hanya kadang-kadang itu dia sangat menyebalkan, goda cewek sana goda cewek sini. Dan aku bete dia kayak gitu. Dia punya banyak teman, kalo aku lagi jalan bareng dia di salah satu tempat nongkrongnya, tanganku ga pernah lepas dari genggamannya. Iya itu sisi romantisnya dia, ku akui dia orang pertama yang bisa bikin aku spesial dengan hal-hal sederhana.
Tapi dunia?
Aku ga tau kenapa hubunganku sama dia ga pernah mendapat restu dari semesta. Keadaan dan jarak mencoba memisahkan. Waktu itu aku masih ingat, di bulan kasih sayang. Aku merayaknnya bersamanya bawah sinaran cahaya purnama, diantara lilin-lilin yang menyala dan aku melihat banyak bunga mawar merah kesukaanku. Dia menciptakan surga untukku dan aku sangat menikmatinya, sangat.
"Sayang, kamu tau lirik lagunya Sam Smith-Writing's On The Wall?" Tanyanya.
"Itu kan lagu kesukaanmu. Aku tidak suka musiknya. Tapi karena kamu suka aku jadi ikutan suka." jawabku asal. Aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Demi apapun aku tidak ingin keindahan ini cepat berlalu.
"Gimana kalau kita membuat game," ajaknya.
"Game apaan?" Tanyaku mengkerutkan dahi.
"Ceritanya kita lagi main sambung lagu. Kita nyanyi bareng. Siapa yang kalah, harus mau melakukan apa saja." Katanya menantang.
"Aku curiga ada gajah di balik tantanganmu ini." Gumamku sewot.
"Gajah itu besar sayang. Seekor singa dengan mudah bisa mengenali bahkan jika hanya dengan instingnya itu." Ujarnya sembari membelai rambutku. Aku nyengir.
"Kita mulai, dari kamu." kataku akhirnya.
"I've been here before," dia mulai bernyanyi suaranya khas. Mirip suaranya Gnass.
"But always hit the floor.." lanjutku. Dia memberikan isyarat jempol kanannya sebagai lambang: benar. Dan jari telunjuknya sebagai lambang salah.
"I've spent a lifetime running," sambungnya.
"And I always get away." Lanjutku.
"But with you I'm feeling something."
"That makes me want to stay." Dia menatapku begitu dalam. Dan aku membiarkan kesadaranku hanyut bersama perasaan yang aku miliki untuknya.
"I'm prepared for this," lanjutku. Irama musik masih terus berputar hingga sampi lagu terakhir.
"I never shoot to miss
But I feel like a storm is coming
If I'm gonna make it through the day
Then there's no use in running
This is something I gotta face.
If I risk it all
Could you break my fall?" Dia terus bernyanyi sembari menatap mataku dalam-dalam dan aku berpikir keras, lupa lirik lagu.
"How do I live? How do I breathe?
When you're not here I'm suffocating." Lanjutku akhirnya. Dia tersenyum sembari memberiku jempol dua. Tepat di lirik ini mataku berkaca-kaca. Ternyata laguny ngena banget. Kemudian dia meraih tanganku mengenggamnya erat.
"I want to feel love, run through my blood
Tell me is this where I give it all up?
For you I have to risk it all
Cause the writing's on the wall."
"As the stars begin to gather
And the light begins to fade
When all hope begins to shatter." Lanjutku, kemudian dia menghentikan musik.
"Salah sayang." Katanya sembari tersenyum.
"Hah! Masak sih. Ga ah." Kataku.
"Ini coba dengerin," katanya sembari memutar lagu kembali. Setelah itu aku menerima kekalahanku. Aku tak pernah bisa menang saat harus tanding dengannya. Kecuali dia yang ikhlas mengalah untukku. Dia tertawa menikmati ke menangannya. Dan aku akan melakukan apa yang di minta sebagaimana kesepakatan awal.
"What do you want?" Tanyaku dengan wajah cemberut.
"Kamu harus melakukan apa yang aku inginkan, malam ini." Jawabnya mantab.
"Katakan saja. Sebisaku jika aku mampu akan aku berikan apa yang kamu minta." Ujarku.
Ahh cinta memang seperti itu. Dengannya kita bisa menemukan hal-hal baru pun lama. Dia sangat misteri dan mencandui. Seakan-akan cinta telah mengikat hatiku dan hatinya selama jutaan ribu abad.
https://pixfeeds.com/images/25/555556/1280-555556-5121
Aku dan dia itu..
hmmm??
Bersamanya itu kayak api dan air. Tom And Jerry. Debat terus, tapi kalo pas kita marahan, ga enak banget. Dia yang lebih sering bikin aku bete'. Dia juga yang bisa bikin aku istimewa, dia juga yang membuat hujan dari air mataku dan juga dia yang membuat senyum merekah di bibirku.
Dia itu misterius, romantis, nyambung. Pokoknya aku sama dia itu uda cocok. Hanya kadang-kadang itu dia sangat menyebalkan, goda cewek sana goda cewek sini. Dan aku bete dia kayak gitu. Dia punya banyak teman, kalo aku lagi jalan bareng dia di salah satu tempat nongkrongnya, tanganku ga pernah lepas dari genggamannya. Iya itu sisi romantisnya dia, ku akui dia orang pertama yang bisa bikin aku spesial dengan hal-hal sederhana.
Tapi dunia?
Aku ga tau kenapa hubunganku sama dia ga pernah mendapat restu dari semesta. Keadaan dan jarak mencoba memisahkan. Waktu itu aku masih ingat, di bulan kasih sayang. Aku merayaknnya bersamanya bawah sinaran cahaya purnama, diantara lilin-lilin yang menyala dan aku melihat banyak bunga mawar merah kesukaanku. Dia menciptakan surga untukku dan aku sangat menikmatinya, sangat.
"Sayang, kamu tau lirik lagunya Sam Smith-Writing's On The Wall?" Tanyanya.
"Itu kan lagu kesukaanmu. Aku tidak suka musiknya. Tapi karena kamu suka aku jadi ikutan suka." jawabku asal. Aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Demi apapun aku tidak ingin keindahan ini cepat berlalu.
"Gimana kalau kita membuat game," ajaknya.
"Game apaan?" Tanyaku mengkerutkan dahi.
"Ceritanya kita lagi main sambung lagu. Kita nyanyi bareng. Siapa yang kalah, harus mau melakukan apa saja." Katanya menantang.
"Aku curiga ada gajah di balik tantanganmu ini." Gumamku sewot.
"Gajah itu besar sayang. Seekor singa dengan mudah bisa mengenali bahkan jika hanya dengan instingnya itu." Ujarnya sembari membelai rambutku. Aku nyengir.
"Kita mulai, dari kamu." kataku akhirnya.
"I've been here before," dia mulai bernyanyi suaranya khas. Mirip suaranya Gnass.
"But always hit the floor.." lanjutku. Dia memberikan isyarat jempol kanannya sebagai lambang: benar. Dan jari telunjuknya sebagai lambang salah.
"I've spent a lifetime running," sambungnya.
"And I always get away." Lanjutku.
"But with you I'm feeling something."
"That makes me want to stay." Dia menatapku begitu dalam. Dan aku membiarkan kesadaranku hanyut bersama perasaan yang aku miliki untuknya.
"I'm prepared for this," lanjutku. Irama musik masih terus berputar hingga sampi lagu terakhir.
"I never shoot to miss
But I feel like a storm is coming
If I'm gonna make it through the day
Then there's no use in running
This is something I gotta face.
If I risk it all
Could you break my fall?" Dia terus bernyanyi sembari menatap mataku dalam-dalam dan aku berpikir keras, lupa lirik lagu.
"How do I live? How do I breathe?
When you're not here I'm suffocating." Lanjutku akhirnya. Dia tersenyum sembari memberiku jempol dua. Tepat di lirik ini mataku berkaca-kaca. Ternyata laguny ngena banget. Kemudian dia meraih tanganku mengenggamnya erat.
"I want to feel love, run through my blood
Tell me is this where I give it all up?
For you I have to risk it all
Cause the writing's on the wall."
"As the stars begin to gather
And the light begins to fade
When all hope begins to shatter." Lanjutku, kemudian dia menghentikan musik.
"Salah sayang." Katanya sembari tersenyum.
"Hah! Masak sih. Ga ah." Kataku.
"Ini coba dengerin," katanya sembari memutar lagu kembali. Setelah itu aku menerima kekalahanku. Aku tak pernah bisa menang saat harus tanding dengannya. Kecuali dia yang ikhlas mengalah untukku. Dia tertawa menikmati ke menangannya. Dan aku akan melakukan apa yang di minta sebagaimana kesepakatan awal.
"What do you want?" Tanyaku dengan wajah cemberut.
"Kamu harus melakukan apa yang aku inginkan, malam ini." Jawabnya mantab.
"Katakan saja. Sebisaku jika aku mampu akan aku berikan apa yang kamu minta." Ujarku.
Ahh cinta memang seperti itu. Dengannya kita bisa menemukan hal-hal baru pun lama. Dia sangat misteri dan mencandui. Seakan-akan cinta telah mengikat hatiku dan hatinya selama jutaan ribu abad.
https://pixfeeds.com/images/25/555556/1280-555556-5121
Komentar
Posting Komentar