Perjalanan Sebuah Rasa: Putus Lagi?

Apakah kisah ini bagimu? 
Ialah serupa sepi sebagai baju yang ku kenakan
Sebelum sekarang dan lalu-lalu 
Bersama ikhrar janji yang kau bilang, selalu 
Dan bagaimana sekarang? 
Aku memilih pergi undur diri
Menikmatinya bersama sunyi"

Inilah tentang perjalanan sebuah rasa yang sengaja pagi ini ku tuangkan ke dalam bentuk kata-kata. Dan sebelum jauh ku memutuskan berhenti di hatimu, aku harus tahu dulu dan bertanya sejujur mungkin, apakah aku sedang bahagia? Apakah benar-benar bahagia dengan memutuskan sepihak? Baik, kau akan marah bukan? Jika akuii cinta ini sepihak? Nyatanya; kamu juga memiliki perasaan yang sama kuatnya untukku. Yang menjadi pertanyaan "Why we can't be together." dan aku sangat membenci jawaban yang sama, jawaban yang selalu imembuatku merasa patah hati. "There are those who remain together in the joys and sorrows, there are those who love each other but can not be together, there are already couples but love the others. Love is not as easy as saying: I love you. But love needs deep understanding each other long-long time."

HP ku baru on setelah semalaman keut. Fine, 😌
Hampir seluruh layar ponsel di penuhi namanya. "Ngopi, Pak." Chat terkirim.

"Kamu ngomong apa sih? Kebiasaan kek gitu."tanyamu.
"Iya ngomong Pak,"  
"Jelasin, whats the problem?"
"Nggak enak lah! Kalau aku jelasin panjang lebar apa akan memperbaiki semuanya. Semakin hari itu kita ngga semakin dekat tapi semakin jauh. Apakah kamu sengaja?" Kutanya.
"Nic, kita sudah berjanji tidak akan memperdebatkan hal-hal yang nggak penting kek ini lagi,"
"Tapi menurutku penting, Wan. Just say something i am giving up on you."
"If all goes wrong, just hold on."

*again because of you, the tear fall down into my face*

"Jawabanmu aku tunggu setelah dirimu wisuda."
"Ini pemaksaan.?"
"Bukan. Aku tidak ada niatan memaksa atau melakukan sesuatu dengan terpaksa."
"Terus?"
"I just want you to know that; wanita butuh sebuah kepastian. Aku harus bertahan menjaga hatiku untukmu sampai akhir, atau aku harus berjuang menghapus namamu selamanya."
"Kamu lebay."
"Biarin."


Dan sebelum jawaban itu kau tunjukkan padaku. Aku akan menyibukkan diri, sangat sibuk hingga lupa bagaimana rasa sakit. Sampai aku lupa bagaimana caranya merindukan seseorang. Aku telah memutuskan untuk berada jauh dari Tanah Air selama mungkin.  Aku tidak akan lagi mencari tahu kabarmu, aku tahu bahwa perjuanganku berjalan denganmu harus berhenti sampai disini. Tapi kau harus merayakan ini: hatiku udah di menangkan olehmu. Tak ada lagi yang bisa membuatnya berpaling dan pergi darimu. Jika ada, itu mungkin Allah yang membuat rencana. Tak perlu mempertanyakan bagaimana diriku sekarang. Aku sudah biasa seperti ini, Wan. Rasa sakit membuatku semakin kuat dan yakin melangkah menuju masa depan. 

Biarlah ku ikhrarkan atas nama cinta: jodoh akan datang ketika hatiku sudah benar-benar siap. Entah dirimu, atau yang lain. Pasti ada saat seseorang hadir menjadi sebagian dari takdir dalam kisah hidupku. 

Terima kasih untuk semua hal, kenangan, cinta, kasih dan hal-hal terindah yang tidak pernah ku dapatkan di hati mana pun. Dan aku mendoakan yang terbaik untukmu, selalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Ke 6

Doyan Jual Mahal! Cewek Leo adalah Zodiak Yang Sulit Ditaklukan.

Cita dan Dendam