Hi My Future Husband. (Episode 1)
Hi, Assalamualaikum... Abinya anak-anakku. Sahabat sedunia-sesurgaku Insya Allah.)
Abi.. sedang apa sekarang? (Abi.. begitu aku dan anak-anak kelak memanggilmu.)
Sengaja aku bikin tulisan yang kukasih judul: ‘Hi My Future Husband’ menulis ini karena entah hatiku merasa feel like di puncak hampa, kosong dan sepi.)
Jujur ya, sekarang aku butuh teman curhat. Lebih tepatnya butuh teman ngobrol yang mengerti dan mampu mengimbangiku. Tentu saja hanya kamu yang bisa. Tapi sekarang aku belum tahu bagaimana cara menghubungimu!? Kecuali lewat doa-doa di sepertiga malamku.
By the way, hari ini tanggal 26.12.20 pukul 00:24. Sekarang aku sedang membuka ribuan naskah-naskah lomba menulis International sebuah komunitas menulis dan foundernya sahabatku sendiri. Dan kebetulan aku menjadi ketua penyelenggara. Alhamdulillah di sambut antusias peserta dari Sabang- Merauke. Juga dari kalangan anak SMP, SMA, Mahasiswa, Anak pesantren, sampai ada juga beberapa ibu-ibu rumah tangga. Bermacam-macam deh pokoknya.
Abi, tahu nggak... Bi? Setiap naskah-naskah yang aku buka itu mencantumkan biografi atau biodata diri masing-masing dan cukup menggelikan isinya. Bikin ngakak, serius!!! Unik-unik gitu loh, Bi.., sangking uniknya sampai ada yang menulis biografi kayak berasa mau ta’aruf atau melamar jodoh begitu lengkap dengan nama kedua orang tuanya. Terus ada juga yang kayak mau melamar kerja jadi asisten psikolog. Contohnya nih, di kutip dari biografi anak SMP yang begini:
Nama saya adalah A****, dari salah saru SMP di, Tangerang. Saya kelas 2 SMP.
- Judul seperti itu karena jodohku adalah orang yang pernah membuat hatiku sangat hancur
- Amanat:
o Jangan mengambil keputusan sendiri
o Terkadang kita harus merelakan orang yang kita sukai
o Berdoalah dan percaya pasti kamu akan menemukan jodohmu di waktu yang tepat
o Jika memang sudah tidak cocok atau pasangan hanya melihat dari fisik saja jangan ragu untuk mengakhiri hubungan jangan sampai kamu menyesali di kemudian hari yaitu di masa setelah kamu menikah dengannya.
- sedikit tentang cerita:
jadi dulu aku pernah berpacaran dengan orang dan aku sangat menyayanginya tetapi kami berpisah.
Masya Allah Abi, ngakak gak sih!? Masih SMP sudah sepinter itu ya kan...
Well, ada juga nih peserta yang perhatian, Bi. Masak iya dia bilang gini: Semangat mengoreksi ya, Kak. Jangan lupa, jaga kesehatan, makan dan tidur yang teratur. Juga jangan memaksakan diri.
Duh perhatian banget, Bi itu peserta ya. Kamu kapan begitu kepadaku hah? Anyway... udah dulu ya, sekarang udah hampir jam satu. Aku mau lanjut buka naskah-naskah. O ya Bi. Aku kangen kamu. Hati-hati di jalan menujuku ya. Aku menunggu. Semangat ya, Abi. Jaga kesehatan di sana. Jangan lupa, kalau pagi dibiasakan minum air hangat. Terutama sebelum sholat subuh.
Rindu kamu..
أحبك في الله
Dariku,
Bundanya anak-anakmu. 😊🌻
Komentar
Posting Komentar